Seni

Pertanyaan

Sebutkan langka2 pembuatan seni grafis dengan teknik cetak saring

1 Jawaban

  • Cetak saring (screen printing)

    Dalam proses pembuatan cetak saring biasa juga disebut dengan teknik sablon. Adapun proses pembuatan cetak saring melalui tahapan pembuatan dari bahan screen, yaitu kain yang dilapisi bahan peka cahaya. Mengapa disebut cetak saring? karena tinta yang terdapat di atas permukaan screen akan tersaring melalui pori-porinya menembus permukaan kertas atau media lain yang digunakan, misalnya kain, plastik, kertas, dan benda-benda berpermukaan datar lainnya.
    Cara kerja keduanya sama saja, yaitu mengekspos (menyinari) yang telah dipolesi dengan obat afdruk "emulsion" untuk menimbulkan gambar/tulisan ke screen melalui pencahayaan. Ada 9 langkah mengafdruk screen, antara lain sebagai berikut:
    Mencampur emulsion (obat afdruk) dan SR/ cairan kuning yang ada dalam kemasan Emulsion. Tuangkan emulsion kedalam wadah kemudian masukan cairan kuning/SR 1:9, aduk hingga benar-benar menyatu.
    Memoles screen sqpara merata dengan emulsion yang telah diaduk dengan SR, Pastikan screen bersih, kering dan bebas abu. Lakukan pemolesan dengan rata pada bagian luar dan dalam screen, tidak boleh ketebalan atau ketipisan dalam pemolesan emulsion di screen.
    Mengeringakan screen di ruang tertutup atau gelap. Pengeringan boleh dengan hair dryer atau kipas angin. Proses ini hanya dilakukan dalam ruangan tertutup yang gelap, jika terkena sinar cahaya terang akan mengakibatkan gagalnya pengafdrukan.
    Jika sudah kering (masih tetap daiam ruangan tertutup), letakkan film di atas screen secara terbalik. Lapiskan dengan kaca bening, di bawah screen diberi busa (sesuai besar ukuran screen) lalu tekan dan femur di ruangan terbuka (tersinar matahari) selama 5-20 detik tergantung teriknya matahari, ingat jangan terlalu lama karena akan berakibat gagal) afdruk.
    Proses pengafdrukan dengan menggunakan kotak lampu neon juga sama seperti di atas. Penyinaran menggunakan lampu hendaknya harus benar-benar terang. Gunakan lampu neon 3-4 batang minimal 20 watt/ batang. Penyinaran dilakukan di atas kotak lampu yang dilapisi kaca setebal 5 milimeter, lama penyinaran berkisar 5-8 menit.
    Selanjutnya adalah pengembangan gambar dari hasil Penyinaran. Caranya screen yang sudah disinari matahari atau lampu segera disiram dengan air bersih dalam dan luar screen dengan sprayer. Dalam penyemprotan awal tidak boleh terlalu keras
    Setelah pencucian screen dianggap selesai maka screen harus dijemur di terik matahari hingga benar-benar kering.
    Jika dalam Proses pengafdrukan ada kecacatan sedikit (tidak mengganggu gambar atau tulisan. Maka proses selanjutnya adalah penambalan dengan sisa emulsion dan dikeringkan kembali.
    Proses selanjutnya adalah finishing, priksa sekali lagi jangan sampai ada kebocoran di screen. Agar tidak belepotan dalam pengerjaan sablon, tutuplah pinggir-pinggir screen (kayu di dalam) dengan lakban, hal ini juga untuk mengantisipasi kebocoran pada ujung-ujung kayu screen.
    Adapun proses menyablon kain/kaos, antara lain sebagai berikut.
    Menyablon berbahan dasar kain cukup dengan menempelkan screen di atas kain/kaos/ spanduk, cukup dengan satu atau dua kali gesutan rakel. Gunakan screen dengan tipe rendah T48 dan T54 untuk menghasilkan sablonan yang baik.
    Penggunaan cat untuk dasar kain pada dasarnya berwarna putih kental, lalu menjadi berwarna apa saja dengan ditambahkan bahan pewarna ‘pigment’ ke dalam cat tersebut. Agar hasil sablonan pada kain tahan lama, campurkan sedikit cairan penguat warna pada cat yang sudah dicampur dengan pewama.
    Untuk penyablonan kaos/kain sebaiknya menggunakan alas papan triplek pada bagian dalamnya agar cat tidak tembus ke belakang.

Pertanyaan Lainnya