Sejarah

Pertanyaan

Jelaskan Penyebab munculnya doktrin dwi fungsi ABRI

1 Jawaban

  • Mata pelajaran: IPS Sejarah

    Kelas: XII SMA

    Kategori: Perkembangan Masa Orde Baru

    Kata kunci: penyebab munculnya doktrin dwi fungsi ABRI

    Pembahasan:

    Dwi fungsi ABRI diusulkan oleh Jendral A.H. Nasution,  pimpinan TNI-AD pada  saat itu, Konsep dwifungsi TNI pertama kali muncul dalam bentuk konsep "Jalan Tengah" diungkapkan JEndral AH Nasution oleh kepada Presiden Soekarno dalam peringatan Ulang Tahun Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang, Jawa Tengah pada 13 November 1958 yang memberikan peluang bagi peranan terbatas TNI di dalam pemerintahan sipil.

    osisi TNI bukanlah sekedar alat sipil seperti dinegara- negara  Barat,  dan  bukan  pula  sebagai rezim   militer    yang memegang kekuasaan negara. Ia adalah sebagai suatu kekuatan sosial, kekuatan rakyat yang bahu-membahu dengan kekuatan rakyat lainnya. Ia berbeda dengan sifat individualistis disatu pihak dan totaliter dipihak lain, seperti yang dikenal di dunia Barat dan Timur.

    Kata Dwi-Fungsi diambil dari bahasa Sansekerta, dwi artinya dua, secara konotatif berarti ganda. Dwi Fungsi adalah suatu doktrin di lingkungan militer Indonesia yang menyebutkan bahwa militer memiliki dua tugas, yaitu pertama menjaga keamanan dan ketertiban negara dan kedua memegang kekuasaan dan mengatur negara. Karena peran ganda ini, militer diizinkan untuk memegang posisi di dalam pemerintahan.

    ABRI kemudian akan mengambil “jalan tengah” diantara kedua hal tersebut. ABRI tidak melibatkan dirinya kedalam politik dengan kudeta, tetapi tidak pula menjadi penonton dalam arena politik. Perwira ABRI harus diberi kesempatan melakukan partisipasinya didalam pemerintahan atas dasar individu, artinya tidak ditentukan oleh institusi ABRI. 

    “Jalan tengah” yang dimaksud, yaitu jalan tengah yang memadukan antara perwira militer professional yang menolak keterlibatan militer dalam politik dan perwira yang menginginkan militer mendominasi kehidupan politik. Dwi Fungsi merupakan   kekuatan   sosial,   kekuatan   rakyat   yang   bahu   membahu dengan kekuatan     rakyat lainnya.  Secara   konseptual   Dwi   Fungsi   ABRI   sebenarnya suatu pemikiran yang wajar. Konsep Dwi Fungsi ABRI pada hakikatnya pengabdian kepada bangsa dan negara secara total, baik di bidang pertahanan dan keamanan (Hankam) maupun bidang non-Hankam.

    Dalam realitanya konsep Dwi Fungsi ABRI khususnya pengabdian di bidang Hankam hanya diaktualisasikan pada tataran kebijakan (proses perumusan kebijakan nasional) yang diwujudkan melalui sumbangsih pemikiran. Pemikiran (ide, gagasan, pendapat, dan pandangan) yang diberikan ABRI tersebut terutama dari sudut pandang Hankam terhadap berbagai kebijakan nasional, sehingga kebijakan tersebut akan sempurna karena telah melalui pertimbangan yang komprehensif.

     

    Gambar lampiran jawaban claramatika

Pertanyaan Lainnya